Tipe-Tipe Negative Talk yang Harus Dihindari

Estimated read time 3 min read

Pernah dengar istilah self-talk? Self-talk adalah ketika kamu mengkritik dirimu sendiri. Nggak jarang suara kecil dari dalam diri ini begitu membantu dan bikin kita tetap termotivasi untuk berjuang mencapai tujuan. Tapi, suara batin ini juga sering bisa jauh lebih berbahaya, lho. Apalagi kalau sudah masuk ke hal-hal berbau negatif yang berlebihan. Biasanya, disebut sebagai negative self-talk. 

Negative self-talk sebenarnya bukan hal yang asing dalam hidup kita, lho. Dari waktu ke waktu kebanyakan dari kita pasti pernah mengalaminya. Ternyata itu juga bisa datang dalam berbagai bentuk. Self-talk negatif bisa menciptakan stres yang cukup signifikan. Nggak cuma bagi kita, tapi termasuk orang-orang di sekitar kalau kita nggak berhati-hati. Yuk, ketahui lebih dalam tentang gimana pengaruh self-talk negatif terhadap tubuh, pikiran, kehidupan dan orang-orang yang di sekitar mu.

Apa Sih, Negative Self Talk Itu?

Negative self-talk itu bisa terjadi dalam berbagai macam bentuk di hari-harimu. Bisa seperti, “Aku nggak pandai dalam hal ini, jadi aku nggak perlu berusaha mencobanya untuk keamanan diriku sendiri”. Bisa juga terdengar, “Aku nggak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar!” Mungkin juga seperti ini, “Aku dapat nilai C di tes kali ini. Aku nggak bakal pernah bisa masuk kampus bagus”.

Pada dasarnya self-talk negatif adalah dialog batin tentang segala ketidakmampuan, keburukan, ketidakpercayaan pada kemampuan diri sendiri untuk mencapai potensi tertentu. Bentuknya berupa pikiran apapun yang mengurangi kemampuanmu untuk membuat perubahan positif dalam hidup atau kepercayaan dirimu untuk melakukannya.

Lantas Apa Saja Tipe-Tipe Negative Talk Itu?

  1. Overgeneralizing

Ini terjadi ketika kamu memukul rata sesuatu hal. Satu peristiwa negatif bikin kamu mikir kalo hal tersebut akan terus terjadi.

“Nilai ujianku jelek, pasti ujian berikutnya juga jelek kayak gini deh.”

  1. Polarizing

Ada kecenderungan untuk menilai diri sendiri secara ekstrem, hitam atau putih, baik atau jahat, bagus atau buruk.

“Hal gampang kayak gini aja aku gak bisa, aku bodoh banget sih.”

  1. Catastrophizing

Jenis pemikiran ini bikin kamu berasumsi kalo kemungkinan atau skenario terburuk akan terjadi.

“Aku gak diterima di organisasi ini, pasti gak akan ada yang mau nerima aku, hidupku bakal hancur.”

  1. Personalizing

Ini bisa terjadi kalau kamu nyalahin diri sendiri untuk hal-hal yang ada di luar kendali atau tanggung jawab kamu.

“Coba aja tadi aku cegah dia pergi, pasti gak akan kecelakaan kaya gini.”

  1. Labeling

Labeling berarti menggambarkan diri sendiri atau orang lain dengan sebuah ‘label’ yang biasanya negatif.

“Kenapa ginian doang aku post di sosmed ya? Alay banget.”

  1. Filtering

Filtering artinya kamu lebih fokus mikirin aspek negatif dari setiap hal, padahal ada positifnya juga.

“Duh, tadi pas persentasi salah satu jawabanku ngaco banget! Pasti nilaiku C.”

  1. Mind Reading

Pemikiran ini terjadi kalo kamu menganggap diri kamu tau apa yang dipikirkan orang lain, tapi tanpa bukti akurat.

“Dosennya main HP pas aku presentasi, pasti dia gak suka sama aku.”

Perlu kamu ketahui kalau negative self-talk bisa sangat memengaruhimu dalam banyak cara yang cukup merusak. Fokus pada pikiran negatif bisa menyebabkan penurunan motivasi, semangat dan meningkatkan perasaan nggak berdaya. Jenis dialog batin ini bahkan juga dikaitkan dengan depresi. Jadi tidak perlu diperdebatkan, ini adalah sesuatu yang wajib kamu perbaiki.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours