Semua Akan Indah Pada Waktunya. Tapi Kapan?

Estimated read time 2 min read

Pengantar

Premis – premis yang jadi titik berangkat kami bukanlah sesuatu yang sewenang- wenang, bukan dogma, bukan perkara risalah dari surga yang turun ke bumi tapi yang jadi perkara disini adalah naik dari bumi ke surga, tidak berangkat dari apa yang orang-orang katakan, bayangkan, pikirkan, dibayangkan, dianggap, untuk sampai ke manusia yang menubuh daging, melainkan berangkat dari manusia yang aktif dan nyata, berlandaskan pada proses hidup mereka, aktivitas mereka di kampus juga kondisi material kehidupan mereka, baik kondisi yang sudah ada maupun kondisi yang tercipta dari aktivitas mereka di kampus, karenanya, yang nyata untuk membuktikan perkembangan refleksi ideologis dan gema, karenanya, dapat di uji sepenuhnya secara empiris.

Pembahasan

Universitas mesti dipahami secara radikal. Tentu saja pemahaman yang umum dipercayai yakni pendidikan adalah sarana pencerahan, pengembangan, dan meningkatkan kualitas masyarakat, sudah menjadi mitos belaka. Penghapusan otonomi dan hak-hak mahasiswa, termasuk pelarangan berorganisasi atau pemberangusan serikat mahasiswa, hingga kooptasi dalam pemerintah mahasiswa, serta memperketat pemanfaatan ruang dan waktu non-akademik resmi (kuliah, riset, menulis) yang merupakan ekspresi terbesar untuk menghancurkan resistensi mahasiswa, dan bentuk telanjang bagaimana melucuti kebebasan mahasiswa dan memperkuat alienasi dalam relasi sosial sehari-hari. Digunakan metode-metode kontrol secara lebih terintegritas dan tersentral dalam skala harian seperti pemasangaan CCTV di ruang kelas untuk mengontrol dosen maupun mahasiswa dan penguatan kapasitas tenaga security dalam kampus.

Dalam beberapa bulan terakhir pembatasan-pembatasan mahasiswa semakin sering terjadi bertujuan untuk menormalkan dan menjinakkan kehidupan kampus untuk meredam perlawanan dan protes-protes. Kejadian ini dimungkinkan oleh kurang sadar dan kurang waspadanya kawan-kawan mahasiswa yang turut mengemudikan Organisasi Mahasiswa.

Berhubungan dengan semua ini, maka kedudukan dan rol mahasiswa sebagai pelopor revolusi telah di perkecil, Organisasi Mahasiswa ditempatkan tidak semestinya sehingga tidak mewujudkan kekuatan yang tidak berarti dengan demikian sangat berkuranglah tradisi baik dan popularitas Organisasi Mahasiswa, di perbesar lagi, karena mahasiswa sangat memperkecil kekuatannya, terpengaruh oleh propaganda dan ancaman kampus. Oleh sebab itu telah jadi takut dan kurang percaya kepada kekuatan dirinya sendiri

Karena kaum mahasiswa yang membiarkan berkembangnya dan merajalelanya gerakan reaksioner, malahan turut serta menyongkongnya, telah membuat kesalahan, konsekuensi yang sudah semestinya dari reaksioner itu, ialah taat dan patuh akan aturan kaderisasi yang melemahkan kita. Dapat dikatakan, bahwa saat itulah Revolusi Kampus kita benar-benar berada dalam bahaya, makin lama makin jelas merosot ke dalam kapitulasi kepada birokrat kampus cs, akibat politik kompromis yang sangat reaksioner.

Penulis: Franky Frank Houston, 2023

More From Author

+ There are no comments

Add yours