Perkembangan Kurikulum di Indonesia Pra Kemerdekaan dan Pasca Kemerdekaan

Estimated read time 3 min read

Sebelumya, apa sih kurikulum itu? Kurikulum adalah seperangkat gagasan-gagasan baru, yang dirancang secara bersama dengan memikirkan kekurangan serta kelebihannya secara matang. Sehingga, dapat menjadi suatu konsep yang tepat yang dapat digunakan pada proses pendidikan di Indonesia.

Kurikulum tidak hadir secara tiba-tiba dalam masalah pendidikan nasional, melainkan kurikulum harus dirancang dan dipersiapkan sebaik mungkin sesuai dengan perubahan. Kurikulum memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam dunia pendidikan sebagai pengarah tujuan pendidikan ke depannya agar berjalan menjadi lebih baik dan maksimal. Dalam pengaplikasian kurikulum dikembangkan di sekolah untuk menyesuaikan keadaan dan kebutuhan lingkungan, karena hal tersebut berkaitan satu sama lain di dalamnya dan menjadi acuan semua pihak yang berperan dalam melaksanakan kurikulum yang berlaku.

Kurikulum pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam dua masa, yaitu masa sebelum merdeka (Pra Kemerdekaan) dan masa setelah merdeka (Pasca Kemerdekaan). Pasca kemerdekaan, kurikulum pendidikan Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan, di mana perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.

Pengembangan kurikulum merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum terus mengalami pembaruan dengan tujuan penyempurnaan. Kurikulum berperan sebagai instrumen yang membantu praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum juga merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya mengajar.

Awal mula Indonesia membentuk kurikulum pendidikan ialah pada tahun 1947, yang diberi nama “Rentjana Pembelajaran 1947”. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda dan Jepang. Karena, pada saat itu masih dalam psoses perjuangan merebut kemerdekaan. Ciri utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan dengan berganti nama menjadi “Rentjana Pelajaran Terurai 1952”. Ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di Indonesia. Kali ini diberi nama dengan “Rentjana Pendidikan 1964”. Ciri dari kurikulum ini adalah 15 pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani.

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu perubahan struktur pendiddikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Pembelajarannya diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Kurikulum 1984 mengusung proses Skill Approach. Meskipun mengutamakan pendekatan proses, tetapi faktor tujuan itu penting. Kurikulum ini juga sering disebut dengan “Kurikulum 1975 yang Disempurnakan”.

Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Jiwanya ingin mengombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kemudian, KBK tahun 2004 dan KBK tahun 2006 (versi KTSP) berorientasi bahwa sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya sendiri dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.

Inti dari Kurikulum 2013 adalah terletak pada upaya penyederhanaan dan tematik-integratif. Hal ini bertujuan untuk mendorong peserta didik mampu dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours