Hustle Culture di Kalangan Mahasiswa

Estimated read time 3 min read

Mahasiswa memang dituntut untuk aktif dan kritis karena mereka merupakan garda terdepan rakyat dan wadah aspirasi bagi rakyat serta generasi penerus bangsa. Mahasiswa memiliki peran penting bagi bangsa serta untuk dirinya sendiri. Di zaman yang serba maju dan modern mahasiswa tidak hanya dituntut untuk aktif dalam berorganisasi tapi mereka dituntut untuk memiliki akademik yang bagus, terlebih lagi sebagian mahasiswa harus mencari nafkah untuk dirinya sendiri.

Banyak mahasiswa yang melakukan gaya hidup hustle culture di mana setiap hari mereka sibuk ini dan itu. Sibuk organisasi, sibuk belajar bahkan bekerja. Sebagian mahasiswa menganggap bahwa jika dirinya serba sibuk maka dia akan lebih sukses dari orang lain. Seakan-akan sibuk tanpa mementingkan kesehatannya itu adalah yang terbaik.

Hustle Culture adalah sebuah gaya hidup di mana seseorang harus sibuk terus, kerja terus di manapun mereka berada bahkan disaat pandemic seperti ini kita dituntut untuk selalu produktivitas. Penyebab budaya ini ada adalah perspektif masyarakat yang menganggap jika kita Hustling terus maka kita akan cepat sukses. Padahal nyatanya adalah Hustle Culture sama dengan Workaholism yang berbeda dengan sebuah kerja keras.

Menurut (Oates, 1971) Hustle Culture merupakan sebuah gaya hidup yang populer dikalangan milenial yang menganggap bahwa dirinya akan sukses jika banyak bekerja tanpa mementingkan waktu istirahat. Tanpa disadari gaya hidup tersebut sama dengan woraholism yang memaksa seseorang untuk terus bekerja.

Dikutip dari American Psychogy Association, workaholism adalah kondisi di mana seseorang merasakan paksaan atau kebutuhan dari dalam diri untuk terus bekerja yang tak dapat dikendalikan. Dengan kata lain, mereka terus kecanduan bekerja bukan karena tuntutan dari luar tapi dari dalam dirinya sendiri.

Gaya hidup hustle culture bisa berdampak positif namun bisa juga berdampak negatif apabila tidak sesuai dengan porsinya. Adapun dampak positif hustle culture dikalangan mahasiswa adalah menjadikan mahasiswa lebih aktif dan kritis serta memperkuat kompetisi dengan mahasiswa luar negeri.

Tokoh-tokoh dunia seperti Elon Musk, Steve Jobs, Mark Zuckerberg, dan masih banyak lagi yang menyuarakan bekerja keras dan menghabiskan seluruh waktunya untuk meraih kesuksesan. Tanpa dipungkiri, generasi muda saat ini yang sebagian besar didominasi oleh mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis mengikuti tokoh-tokoh tersebut untuk meraih kesuksesan.

Hustle Culture dapat menjadi Toxic atau berdampak negatif ketika dilakukan terus-menerus dengan porsi yang berlebihan melebihi kapasitas orang itu sendiri. Menghabiskan seluruh waktu untuk bekerja, belajar dan berorganisasi alhasil hanya menyisihkan waktu sedikit untuk beristirahat. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan mahasiswa baik itu fisik maupun mental.

Alangkah baiknya jika segala sesuatu dilakukan sesuai dengan porsi, tanpa berlebihan. Sebagai mahasiswa yang cerdas dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri sebaiknya kita dapat mengkoordinasi waktu sebaik mungkin tanpa menge-sampingkan kesehatan. Karena generasi muda yang sehat secara jasmani dan rohani bisa mempimpin Indonesia agar bisa lebih maju.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours