5 Rekomendasi Buku Untuk Mahasiswa

Estimated read time 4 min read

Sangat perlu bagi mahasiswa untuk banyak membaca buku agar wawasan kita bertambah, banyak banget buku-buku yang bisa dibaca mahasiswa untuk pola pikir mahasiswa, terutama mahasiswa Indonesia.

Seperti kata pepatah popular, “Guku adalah jendelanya dunia.” Dengan membaca buku sedikit banyaknya kita bisa mengintip sebagian kecil dari dunia ini hanya dengan duduk manis dan secangkir kopi serta buku yang ada di tangan kita. Buku banyak memberikan informasi yang tidak bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar kita, dengan membaca buku kita menjadi tahu pola pikir penulis yang sangat jauh dari pemikiran kita yang awam ini.

Terlebih lagi, berkuliah adalah waktu yang tepat untuk mengeksplorasi banyak hal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca buku. Dengan membaca, akan membuka wawasan mahasiswa dan menambah kekayaan wacana tiap individu.

Gimana, sobat Jurnalis sudah baca buku belum hari ini? Sudah dong, menjadi generasi yang keren itu gak boleh lepas dari buku atau minimalkan dalam sebulan kita harus membaca 1 buku.

Oke, langsung saja di bawah ini sudah penulis rangkum 5 buku yang rekomended banget untuk dibaca mahasiswa.

  1. Laut Bercerita

Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ini merupakan sebuah novel yang berlatar belakang tahun 1990-an, sejarah mahasiswa yang menentang Orde Baru Presiden Soeharto. Sekelompok mahasiswa yang membentuk sebuah organisasi bernama Winatra dan Wirasena. Organisasi itu banyak membantu masyarakat miskin khususnya petani yang terkena kekejaman rezim, banyak yang tanahnya di gusur sehingga masyarakat tidak bisa lagi mencari nafkah sebagai petani.

Pembaca buku akan ditarik ke sebuah peradaban mahasiswa dengan persahabatan, keluarga, cinta, kehilangan, kekejaman dan pengkhianatan. Kamu akan merasakan bagaimana jadi mahasiswa zaman dulu yang mengkhawatirkan masa depan Indonesia bukan hanya sekadar khawatir perihal IPK.

Diceritakan sekelompok mahasiswa Winatra dan Wirasena banyak melakukan aksi untuk membantu masyarakat, namun aksi itu banyak yang bocor karena ada pengkhiatan di organisasi mereka sehingga suatu ketika mereka dibawa ke sebuah markas tentara untuk diinterogasi tapi bukan hanya diinterogasi, di sana mereka mengalami kekejaman rezim, ditendang, ditampar bahkan disetrum.

Jika kamu penasaran apalagi yang ada di buku ini langsung saja baca ya!

  1. Bicara Itu ada Seninya oleh OH Su Hyang

Nah kalo buku ini merupakan buku yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Asti Ningsih, karena buku terjemahan, sobat Jurnalis harus ekstra fokus dalam membacanya.

Jadi dalam buku ini, kalian akan diajarkan seni berbicara supaya lebih menarik dan memikat lawan bicara kita. Buku ini rekomended banget buat mahasiswa karena sebagai mahasiswa kita harus bisa lebih Speak Up di kampus maupun di luar kampus. Tapi bicara, ‘kan gak sebatas bicara yang tidak ada isinya, pembicaraan kita sebagai mahasiswa harus lebih berbobot dan tertata rapi.

  1. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa

“Selama perjalanan mencapai tujuan, adakalanya kau melihat sekeliling… menakar jauh jangkauan. Atau, kau malah membandingkannya dengan orang lain. Lalu, kau lupa melanjutkan perjalanan.” Sebuah kutipan dari buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa karya Alvi Syarin.

Jadi setiap kali kalian mencapai sebuah tujuan, pasti akan banyak sekali orang-orang di luaran sana yang lebih baik dan cepat dalam mencapai tujuannya, dari hal tersebut tentunya kita akan membandingkan dengan diri kita yang berjalan lambat layaknya kura-kura, yang paling buruknya lagi kita malah sibuk membandingkan dan lupa untuk terus berjalan.

Untuk kalian yang sedang di fase itu, coba baca buku ini dan untuk lebih sadar bahwa terus membandingkan bukanlah sebuah solusi tapi hanya sebatas ilusi.

  1. Burung-Burung Rantau Karya Y.B MangunWijaya

Burung-burung rantau mengisahkan pertempuran pikiran dan konflik batin dalam keluar letnan-jenderal wiranto, seorang mantan duta besar, gerilyawan 45, dengan putra putri dari generasi pasca Kemerdekaan.

Dengan membaca buku ini pikiran kalian akan terbang jauh ke dunia politik dan konflik sebuah keluarga dengan putra-putri yang berlatar belakang berbeda..

Sebagai mahasiswa kalian akan lebih open minded dan mata batin kalian akan terbuka dengan permasalahan yang ada di dunia ini.

  1. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer

Bumi Manusia menggambarkan kondisi sosial budaya Hindia Belanda ketika awal 1900-an. Bercerita tentang Minke, seorang pribumi yang mengenyam pendidikan yang didirikan Bangsa Eropa di Indonesia. Dalam buku ini diceritakan pertemuan Minke dengan Annelies Mellema, wanita Indonesia yang kelak jadi istrinya. Minke juga bertemu dengan Nyai Ontosoroh, ibu Annelies yang tak kalah intelek dari wanita Eropa dan memberikan sumbangan pemikiran pada Minke.

Dalam buku ini juga diceritakan pertentangan batin yang dialami Minke tentang pandangannya terhadap pendidikan dan pengaruhnya dalam mengubah derajat manusia. Yang menarik, buku ini memadukan sejarah Indonesia dan percintaan yang terpadu dalam satu cerita yang harmonis.

Buku ini juga menyeret emosi untuk ikut terlibat dalam kehidupan tokoh utama dan membakar semangat nasionalisme. Banyak pengulas buku menobatkan Bumi Manusia sebagai buku Indonesia terbaik. Wah, keren, ‘kan? Wajib dibaca pokoknya.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours