Yuk, Kenali Beberapa Permasalahan Sosial di Lingkungan Sekolah Dasar

Estimated read time 4 min read

Masalah sosial di lingkungan sekolah adalah situasi yang harus dihadapi setiap hari oleh pihak sekolah. Maka dari itu, berbagai langkah antisipasi harus disiapkan demi menjamin kelancaran proses belajar dan mengajar. Beberapa contoh masalah sosial yang sering terjadi di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD), diantaranya :

  1. Bolos

Bolos pelajaran atau bahkan tidak masuk tanpa keterangan sangat mungkin terjadi. Masalah sosial di lingkungan sekolah ini kemungkinan terjadi karena peserta didik masih kurang memahami pentingnya belajar bagi kehidupannya kelak. Ia masih belum sadar bahwa mendapatkan materi formal maupun non-formal adalah bekal bagi masa depannya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, sekolah harus mengambil tindakan berupa teguran, mulai dari paling ringan hingga berat. Bila teguran tidak membuahkan hasil, maka tindakan berikutnya adalah pemberian sanksi. Di sisi lain, tindakan pencegahan seperti bimbingan kepada siswa akan dilakukan demi menjaga minatnya terhadap pelajaran di sekolah.

  1. Sulit Bergaul/Berteman

Anak sulit atau bahkan tak mau bergaul bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Meski demikian, orang tua tetap perlu mengambil tindakan untuk mengatasi hal tersebut agar bisa mengetahui apa yang menyebabkan mereka seperti itu. Menurut psikolog anak, Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi, pada umumnya, keengganan si kecil untuk berbaur/bergaul dengan teman-temannya dapat disebabkan oleh beragam faktor. “Hal pertama yang orang tua harus lakukan adalah memahami faktor penyebab sehingga dapat lebih mudah untuk mengatasinya. Misalnya, karakteristik kepribadian si kecil yang cenderung pemalu, adanya pengalaman yang kurang menyenangkan di masa lalu yang berkaitan dengan hubungan pertemanan, kurangnya waktu dan pengalaman untuk melatih keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi, dan sebagainya,” ujar Fabiola.

  1. Bullying/Pembulian

Bullying yang saat ini kerap menjadi masalah sosial di lingkungan sekolah. Penyebabnya adalah dua kondisi, ada anak yang merasa lebih hebat dan superior, serta ada anak yang memang tidak banyak melawan sehingga ia tidak berdaya. Alhasil, salah satu anak akan jadi pihak pembuli dan dibuli.

Pada dasarnya, bullying tidak dibenarkan dalam situasi dan kondisi apa pun. Tindakan ini termasuk kekerasan yang bisa berakibat buruk pada kehidupan anak-anak selanjutnya. Oleh karena itu, antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan pemahaman bahwa menghakimi, menyakiti, dan menyebarkan desas-desus orang lain adalah bullying. Di sisi lain, setiap anak ditanamkan sifat berdaya, sehingga ia bisa menolong dirinya sendiri ketika dibuli maupun untuk orang lain.

  1. Kesulitan Belajar

Jangan hanya menuntut agar anak gemilang dalam prestasi, tanpa membantu si anak berproses dalam belajar. Itu bisa jadi bahaya! Anak bisa tumbuh menjadi pribadi instan, bahkan meski ia jadi abai pada kesulitan belajar dan memilih jalan pintas. Seperti, menyontek, membohongi guru, dan lainnya.

Berikan pengertian pada anak. Mintalah anak menerangkan apa yang ia keluhkan, mengapa bisa sulit, dan bantu anak untuk bersama-sama mencari solusi. Dan jangan lupa mengapresiasi anak ketika ia berhasil menyelesaikan kesulitan belajarnya, ya, Moms.

  1. Perselisihan

Perselisihan bisa terjadi di mana saja. Di lingkungan kecil seperti antar keluarga pun sangat mungkin perselisihan muncul. Oleh karenanya, tidak heran bila perselisihan ini menjadi masalah sosial di sekolah, baik itu antara peserta didik maupun dengan warga sekolah lain. Kalau ditanya soal penyebab, bisa jadi karena ada salah paham, emosi sesaat, ada yang merasa lebih hebat, dan ada pihak yang merasa dirugikan. Antisipasinya bisa dengan menerapkan sikap ramah dan baik kepada sesama, serta selalu membawa kedamaian untuk semua.

  1. Merusak Fasilitas Sekolah

Biasanya, fasilitas rusak bisa menjadi masalah sosial di lingkungan sekolah yang diakibatkan kecerobohan atau bahkan ketidaksengajaan. Contoh bila hal tersebut disebabkan oleh kecerobohan adalah rusaknya alat praktik karena siswa belum paham cara penggunaannya. Atau bisa juga siswa terburu-buru sehingga tidak sadar menyenggol alat praktik.

Akan tetapi, ada kemungkinan kerusakan fasilitas sekolah didasarkan oleh kesengajaan. Misalnya, meja dan bangku yang digunakan untuk bermain, dicorat-coret, dan lain sebagainya. Maka, tindakan yang akan dilakukan adalah teguran  kepada siswa. Kemudian, tindakan akan dilanjutkan dengan edukasi bahwa fasilitas sekolah adalah milik bersama sehingga harus dijaga dengan baik.

Itulah beberapa contoh permasalahan sosial yang sering terjadi di lingkungan sekolah, terutama di SD.  Untuk itu, warga sekolah khususnya pendidik dan tenaga kependidikan harus selalu berusaha untuk meminimalisir timbulnya masalah dengan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai dengan prosedur sekolah atau Lembaga.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours