Bikin Iri, Siswa Tahun Ajaran Baru Kurikulum Diperbarui

Estimated read time 4 min read

Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga, kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya. Pengertian kurikulum juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19 yaitu: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai sarana dalam mengukur kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan. Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.

Fungsi kurikukulum secara lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan seperti kepala sekolah, siswa, masyarakat dan juga orang tua.

Kurikulum dibuat dengan tujuan menjadikannya alat pendidikan untuk menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya. Dibuatnya kurikulum bertujuan memeratakan pendidikan dalam suatu negara. Membimbing serta mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas, berpengetahuan tinggi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan siap masuk dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki peran penting sebagai acuan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 juga dijelaskan mengenai kurikulum yaitu seperangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran. Kurikulum juga dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan Indonesia sendiri pernah terjadi beberapa perubahan kurikulum, mulai dari kurikulum 1974, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013 dan kini kurikulum Merdeka belajar. Tentunya perubahan kurikulum tersebut memiliki maksud dan tujuan sendiri dengan harapan kualitas pendidikan Indonesia lebih baik lagi ke depannya.

Perubahan kurikulum juga disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan dan perkembangan zaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Yang harus dilakukan sebagai bagian dari tenaga kependidikan yaitu menerima perubahan kurikulum dan melakukannya sesuai yang direncanakan agar bisa mencapai tujuan dengan baik.

Berbicara mengenai kurikulum, baru-baru ini juga terdapat informasi adanya kurikulum paradigma atau prototipe kurikulum baru 2022. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri sudah melakukan uji coba penggunaan kurikulum ini di 2500 sekolah penggerak. Rencananya, kurikulum ini ditawarkan ke seluruh sekolah pada tahun 2022. Mungkin kurikulum ini juga menimbulkan kontroversial lagi, karena sekolah dan guru harus kembali beradaptasi dengan perubahan yang ada. Namun pada faktanya, kurikulum baru 2022 ini sifatnya opsional atau tidak wajib, artinya bagi sekolah yang ingin menjalankannya boleh menjalankannya tanpa paksaan. Meski begitu, pemerintah akan mendukung apapun keputusan sekolah dan tentunya mendukung berjalannya kurikulum 2022 ini.

Menteri Nadiem mengatakan, kurikulum 2022 lebih mudah dimengerti oleh guru dan fleksibel sehingga bisa diadaptasi sesuai kemampuan murid. Selain itu, kurikulum tersebut memberikan kesempatan bagi guru berkreasi dan berinovasi, sehingga proses pembelajaran jauh lebih mudah.

Anindito Aditomo mengatakan, kurikulum tahun 2022 itu tidak terlalu padat materi dan berfokus pada materi esensial agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. “Jadi  bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks.”

Hadirnya kurikulum 2022 ini membantu sekolah untuk memulihkan kembali semangat belajar siswa. Berdasarkan informasi, kurikulum prototipe atau kurikulum baru 2002 sendiri mempunyai beberapa karakteristik utama untuk mendukung pemulihan pembelajaran, yaitu:

  1. Mengembangkan soft skill serta karakter siswa mulai dari kreativitas, gotong-royong, akhlak mulia, kebhinnekaan, kemandirian, bernalar kritis melalui pembelajaran berbasis
  2. Fokus terhadap materi esensial untuk mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan
  3. Bersifat fleksibel untuk guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa dan konteks serta muatan lokal.

Meskipun kurikulum paradigma atau kurikulum prototipe baru 2022 ini bersifat opsional, namun tak ada salahnya jika sekolah menerapkan kurikulum ini, mengingat kurikulum ini juga sudah berhasil diterapkan di beberapa sekolah penggerak dan hasilnya cukup memuaskan.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours