Ingin Menjadi Guru Teladan? Inilah 7 Langkah yang Wajib Anda Ketahui

Estimated read time 4 min read

Menjadi guru adalah sebuah profesi yang mulia, karena seorang guru membagikan dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Sebagaimana ada ungkapan yang menyatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, maka seorang guru haruslah menjadi  teladan yang baik bagi murid-murid yang diajarkannya. Mampu menciptakan karakter pembelajaran yang mengena di hati peserta didik, pembelajaran yang kontekstual pun dapat terwujud. Mampu menjawab semua tantangan zaman dengan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Mampu disiplin dengan waktu, termasuk dalam mengaplikasikannya ke pembelajaran. Mampu mengendalikan emosi sehingga tidak mengganggu proses mengajar. Selain itu, untuk menjadi guru teladan berikut 7 langkah yang wajib Anda ketahui.

1. Persiapkan Mental

Mental sangat diperlukan ketika kita hendak mulai mengajar karena apapun yang sudah kita persiapkan akan hancur ketika dalam penyampaiannya gugup. Tanamkanlah dalam hati rasa percaya diri yang tinggi ketika berada dalam kelas. Cara menguatkan mental salah satunya dengan berani menerima perubahan hidup yang telah terjadi. Ada ungkapan yang menyebut bahwa satu-satunya yang konstan ada di dunia ini adalah perubahan. Itu sebabnya tak semua rencana Anda bisa terlaksana sesuai dengan kemauan. Memang sangat tidak mudah menerimanya, namun Anda harus ingat bahwa terkadang memang beberapa hal yang tak bisa kita kontrol seperti apa hasil akhirnya. Daripada harus bertahan dengan hal yang sudah tak bisa diubah, sebaiknya Anda mulai mengalihkan fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol.

2. Penuhi Harapan Anak Didik/Siswa

Siswa akan berharap banyak kepada guru, karena bagi mereka guru itu sumber ilmu. Apapun yang mereka belum ketahui pasti ditanyakan kepada guru. Pembelajaran dan pendidikan ditujukan agar anak dapat berproses menuju perkembangannya sesuai dengan tuntutan dalam menjalani kehidupannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Sebagai subjek pembelajaran, maka anak melakukan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakatnya. Anak sebagai subjek mempunyai makna bahwa dalam pembelajaran segala sesuatunya ditentukan oleh anak sendiri.

3. Jadilah Orang Tua

Menjadi orang tua kedua bagi siswa adalah salah satu tugas seorang guru serta harus siap menghadapi kemanjaan dan kenakalan mereka, seperti menghadapi anak kandung sendiri. Guru merupakan suri tauladan, tingkah laku seorang guru akan lebih mudah dicontoh oleh siswa. Karena, kebanyakan dari siswa lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan sekolah daripada di lingkungan rumah. Bahkan guru dianggap sebagai orang tua kedua setelah orang tua di rumah. Karena guru harus membina, membimbing, mengayomi dan mengevaluasi kemampuan setiap siswanya. Selain itu, guru memang memiliki peran yang sangat serius dalam membantu siswa mencapai tujuan mereka.

4. Buatlah Peraturan Dalam Kelas

Peraturan dibuat sebagai batasan atau rambu-rambu yang harus dipatuhi semua siswa. Sebaiknya peraturan dibuat berdasarkan musyawarah bersama antara guru dan siswa, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Contohnya seperti siswa harus hadir di kelas tepat pada waktunya, Siswa harus berpakaian seragam sesuai ketentuan pakaian seragam di sekolah, Siswa harus bersikap sopan santun dan saling menghargai.

5. Buatlah Sanksi Indisipliner

Sanksi yang diberlakukan bagi pelanggar peraturan pun harus telah didiskusikan dan disepakati sebelumnya antara guru dan anak didik. Jadi ketika mereka melakukan indisipliner sudah tahu sanksi yang akan mereka terima.

6. Berkomunikasilah dengan semua

Berkomunikasi dengan anak didik itu sangat penting karena dari sinilah seorang guru dapat mengetahui karakter mereka. Dengan orang tua siswa juga perlu adanya komunikasi dua arah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Guru juga harus mampu berkomunikasi dengan guru lainnya dan semua pihak sekolah.

7. Guru harus mampu memposisikan dirinya dalam banyak situasi

Peran guru di sekolah sangat sentral jadi tak heran jika sebagian orang mengatakan bahwa guru adalah orang tua kedua bagi siswa. Tidak hanya memposisikan diri sebagai guru, kadang dalam keadaan tertentu atau situasi tertentu seorang guru harus mampu menempatkan dirinya dalam berbagai sudut pandang, misalkan terkadang guru harus tampil sebagai orang tua bagi siswa, guru memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak didiknya, guru menjadi pemimpin bagi anak didiknya, menjadi motivator, menjadi mediator dan menjadi katalisator bagi siswanya.

Dengan mampu memposisikan diri dalam berbagai situasi guru akan menjadi sahabat bagi anak didiknya, selalu menjadi solusi bagi masalah anak didiknya sehingga siswa merasa senang dengan keberadaan gurunya dan guru menjadi sosok yang menyenangkan bagi siswanya.

Writer Jurnalis Nuansa http://nuansa.nusaputra.ac.id

Artikel di kirim setiap hari dengan tampilan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pengurus blog www.nuansa.nusaputra.ac.id

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours