Teori Atom

Estimated read time 3 min read

Teori Atom

Teori atom adalah teori ilmiah yang berkaitan dengan sifat alami materi dan menyatakan bahwa materi terdiri dari unit terkecil yang disebut atom. Konsep ini bermula dari gagasan filosofis pada masa Yunani kuno dan menjadi arus utama dalam ilmu sains pada awal abad ke-19 ketika ilmu kimia membuktikan bahwa materi terdiri dari atom-atom[1].

Berikut adalah perkembangan teori atom dan tokoh-tokohnya:

  1. Teori Atom Dalton

   – Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

   – Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.

   – Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.

   – Selama reaksi kimia, atom-atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut[4].

  1. Teori Atom Thomson

   – J.J. Thomson menemukan elektron, partikel bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom.

   – Model atom Thomson disebut “plum pudding” yang menggambarkan atom sebagai bola berongga dengan elektron terdistribusi di dalamnya[2].

  1. Teori Atom Rutherford

   – Ernest Rutherford melakukan eksperimen foil emas pada tahun 1911 dan menemukan bahwa atom memiliki inti yang bermuatan positif yang sangat kecil dan elektron mengelilinginya.

   – Model atom Rutherford disebut “planetary” yang menggambarkan atom sebagai inti kecil yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit[2].

  1. Teori Atom Bohr

   – Niels Bohr mengembangkan model atom yang memperkenalkan konsep energi terkuantifikasi.

   – Menurut model atom Bohr, elektron bergerak dalam orbit terdefinisi di sekitar inti atom dan hanya dapat berpindah antar tingkat energi dengan menyerap atau memancarkan energi[2].

  1. Teori Atom Kuantum

   – Teori kuantum dikembangkan pada tahun 1920-an dan memberikan deskripsi yang lebih akurat tentang perilaku atom dan partikel subatomik.

   – Teori kuantum menyatakan bahwa elektron tidak bergerak dalam jalur tetap, tetapi ada dalam “awan” probabilitas di sekitar inti atom[2].

Perkembangan teori atom ini merupakan hasil evaluasi dari teori atom sebelumnya dan telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan sifat atom. Dalam ilmu fisika dan kimia, teori atom sangat penting dan digunakan dalam menjelaskan berbagai fenomena dan reaksi kimia[5].

Referensi:

  1. [Wikipedia – Teori Atom](https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_atom)
  2. [Media Indonesia – Mengenal 4 Teori Atom](https://mediaindonesia.com/humaniora/499637/mengenal-4-teori-atom)
  3. [Jurnal Ar-Raniry – Atom dan Molekul Berdasarkan Ilmu Kimia dan Perspektif Al-Quran](https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/1375/pdf)
  4. [Wikipedia – Teori Atom Dalton](https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_atom_Dalton)
  5. [Gramedia Literasi – Perkembangan Teori Atom dan Tokoh-Tokohnya](https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/)
  6. [Gramedia Literasi – Pengertian Atom dan Perkembangan Atom Berdasarkan Teorinya](https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-atom/)

Citations:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_atom

[2] https://mediaindonesia.com/humaniora/499637/mengenal-4-teori-atom

[3] https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/1375/pdf

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_atom_Dalton

[5] https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/

[6] https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-atom/

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours