Siapa Itu Ibnu Sina

Estimated read time 3 min read

Siapa Itu Ibnu Sina

Ibnu Sina, atau dikenal juga dengan nama lengkap Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina, adalah seorang ilmuwan Muslim terkemuka pada abad pertengahan[2]. Ia lahir pada tahun 370 Hijriah atau 980 Masehi di Afsyanah, dekat dengan Bukhara[2]. Keluarga Ibnu Sina menaruh perhatian besar terhadap ilmu dan pendidikan, sehingga Ibnu Sina tumbuh menjadi seorang anak yang memiliki kecerdasan luar biasa[2]. Ayahnya, Abdullah bin Sina, adalah seorang hakim dan pengajar di Bukhara[1]. Ibnu Sina belajar di bawah pengawasan ayahnya dan seorang guru bernama Ismail az-Zahid yang mengajarkannya ilmu akhlak, tasawuf, dan fiqih[2].

Saat berusia 10 tahun, Ibnu Sina telah berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an[2]. Selanjutnya, ia mempelajari ilmu-ilmu lain seperti bahasa Arab di bawah bimbingan Abu Bakar Ahmad ibn Muhammad al-Barqi al-Khawarizmi serta logika dari Abu Abdillah Natili[2]. Ibnu Sina juga dikenal sebagai ahli kedokteran modern[2]. Ia menulis banyak karya di bidang kedokteran, seperti “Al-Qanun fi al-Tibb” (Kanon Kedokteran)[4]. Karya ini menjadi salah satu buku kedokteran paling terkenal di dunia dan menjadi acuan di banyak universitas di Eropa hingga abad ke-17[4].

Selain di bidang kedokteran, Ibnu Sina juga menulis banyak karya di bidang filsafat, matematika, dan astronomi[1]. Karya-karyanya yang terkenal antara lain “Kitab al-Shifa” (Buku Penyembuhan) dan “Kitab al-Najat” (Buku Keselamatan)[1]. Karya-karyanya ini menjadi acuan di banyak universitas di Eropa pada abad ke-12 hingga ke-17[1].

Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang filsuf Muslim[5]. Ia memadukan pemikiran filsafat Yunani dengan ajaran Islam[5]. Namun, pandangan-pandangannya seringkali menjadi kontroversial dan dituduh menyimpang dari ajaran Islam[5]. Meskipun demikian, karya-karyanya tetap dihargai dan diakui oleh banyak kalangan di dunia.

Dalam pandangan Islam, Ibnu Sina dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah peradaban Islam[6]. Karya-karyanya yang luas dan mendalam di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di dunia. Meskipun pandangan-pandangannya seringkali menjadi kontroversial, Ibnu Sina tetap dihormati sebagai salah satu ilmuwan Muslim terkemuka dalam sejarah.

Kesimpulannya, Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan Muslim terkemuka pada abad pertengahan yang dikenal sebagai ahli kedokteran modern. Ia menulis banyak karya di bidang kedokteran, filsafat, matematika, dan astronomi. Karya-karyanya menjadi acuan di banyak universitas di Eropa pada abad ke-12 hingga ke-17. Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang filsuf Muslim yang memadukan pemikiran filsafat Yunani dengan ajaran Islam. Meskipun pandangan-pandangannya seringkali menjadi kontroversial, Ibnu Sina tetap dihormati sebagai salah satu ilmuwan Muslim terkemuka dalam sejarah.

Citations:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Sina

[2] https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6665966/ibnu-sina-ilmuwan-muslim-ahli-kedokteran-modern

[3] https://id.quora.com/Apa-itu-Dilatasi-Waktu

[4] https://internasional.kompas.com/read/2021/04/23/200728870/biografi-tokoh-dunia-ibnu-sina-filsuf-muslim-perintis-ilmu-kedokteran?page=all

[5] https://muslim.or.id/58618-sikap-pertengahan-terhadap-ibnu-sina.html

[6] https://repository.unsri.ac.id/103618/1/Buku%20%3B%20Daerah%20Menghadapi%20revolusi%20Industri.pdf

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours