Absurdisme: Memaknai Ketiadaan Makna dalam Hidup

Estimated read time 2 min read

Absurdisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa kehidupan manusia secara inheren tidak memiliki arti atau tujuan yang jelas. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh filsuf Albert Camus pada abad ke-20. Menurut absurdisme, manusia hidup di dunia yang irasional dan absurd, di mana mereka mencari makna tetapi tidak pernah menemukannya. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi konsep absurdisme dan bagaimana hal itu memengaruhi pandangan kita tentang dunia.

Salah satu prinsip utama absurdisme adalah bahwa kehidupan manusia bertentangan dengan kehendak alam semesta yang rasional. Manusia memiliki keinginan untuk mencari makna, namun alam semesta tidak memberikan jawaban yang jelas. Dalam absurdisme, hidup dipandang sebagai perjalanan tanpa tujuan, yang penuh dengan kontradiksi dan paradoks.

Absurdisme juga mengenal paradoks dalam kehidupan manusia. Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan, namun pada saat yang sama juga dibatasi oleh kondisi dan ketentuan yang ada di dunia. Meskipun manusia mencari kebenaran dan makna, mereka selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan ketidakbermaknaan.

Dalam absurdisme, pertanyaan tentang tujuan hidup dan keberadaan manusia seringkali digambarkan tidak terjawab. Meskipun demikian, absurdisme bukanlah panggilan untuk putus asa atau menyerah. Sebaliknya, absurdisme mengajak manusia untuk menerima ketidakpastian dan absurditas hidup dan terus bertindak meski dalam kesia-siaan.

Pemikiran absurdisme juga mencerminkan kondisi manusia yang menghadapi kebebasan mutlak dalam menghadapi situasi yang tidak bermakna. Ketika manusia menyadari bahwa hidup tidak memiliki makna yang melekat, mereka dihadapkan pada pilihan untuk menciptakan maknanya sendiri. Dalam absurdisme, manusia dapat menemukan makna melalui tindakan dan pengalamannya, meskipun tidak ada landasan objektif yang pasti.

Salah satu contoh representasi absurdisme yang terkenal adalah drama teater Samuel Beckett “Waiting for Godot”. Drama ini menggambarkan dua karakter yang sedang menunggu kehadiran seseorang yang tak kunjung datang. Melalui dialog dan situasi yang absurd, Beckett mengeksplorasi konsep kesia-siaan dan keputusasaan dalam kehidupan manusia.

Absurdisme juga memiliki pengaruh luas pada seni, sastra, dan budaya populer. Misalnya, karya seni surealisme seringkali mencerminkan kekacauan dan ketidakpekaan hidup manusia. Film seperti “The Truman Show” dan “Eternal Sunshine of the Spotless Mind” juga mencerminkan tema absurdisme dalam narasinya.

Meskipun absurdisme bisa menghadirkan pemahaman tentang ketidakbermaknaan dalam hidup. Keberagaman manusia dalam berfikir kadang kali masi bias merelevankan absurdisme ini dalam keberlangsungan hidup dalam memaknai al yang diluar dari jangkauan dan kapasitas kita sebagai manusia.

 

Penulis: Dandi Firdaus

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours