SEJARAH GECO

Estimated read time 2 min read

Kuliner ini sudah dikenal sejak tahun 1930. Cita rasanya berawal dari hasil eksperimen seseorang bernama Noedji. Pada awalnya Ia mencoba memasukan tauco yang merupakan khas Cianjur dengan makanan seperti tahu dan tauge.

Setelah itu, Noedji mencoba membagikannya kepada tetangga, dan hasilnya, dan mendapatkan respons positif dari tetangganya. Sejak saat itu Geco terus digemari oleh masyarakat Cianjur dan telah diturunkan hingga generasi ketiga.

Saat ini Geco menjadi makanan lawas yang melegendaris dan khas dari kota tauco, Cianjur. Dengan bahan utamanya yaitu tauco  Cianjur  yang dibungkus  karakas (daun pisang yang sudah tua), taoge yang direbus setengah matang, ketupat, potongan kentang kecil, potongan telur rebus, mie aci (sejenis mie yang terbuat dari kanji), cuka lahang (cairan fermentasi dari pohon enau), kecap manis dan sambal cabe rawit. Karena menggunakan bahan utama taoge dan tauco, itu sebabnya disebut geco. Mungkin Geco sekilas mirip kupat tahu, memakai tambahan dua bahan dari hasil fermentasi, yakni tauco dan cuka lahang yang merupakan hasil fermentasi dari air nira.

Pada awalnya Geco ini dapat kita jumpai pada pedagang keliling yang menjajakan makanan khas ini. Namun, makanan khas ini sudah mulai tergeser oleh makanan makanan dari luar yang digandrungi oleh para anak muda, akan tetapi, makanan khas ini tetap ada yang melestarikan dan meneruskan kelegendarisannya dimana salah satu penjual Geco yang masih eksis di Cianjur adalah warung Pak Iding, yang ternyata masih kerabat dari Noedji, pencipta hidangan Geco.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours