Pembangkit listrik Tenaga Gelombang Laut

Estimated read time 3 min read

Pembangkit listrik Tenaga Gelombang Laut

Pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL) adalah salah satu teknologi pembangkitan listrik yang memanfaatkan energi kinetik gelombang laut[1]. Potensi energi gelombang laut diperkirakan lebih dari 2 juta MW[1]. PLTGL terletak di lingkungan perairan atau lepas pantai, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan energi listrik dari energi kinetik gelombang laut[1]. Ombak merupakan salah satu sumber energi terbarukan dalam pembangkitan listrik[1]. Dari segi keberlanjutan energi, ombak laut memiliki energi dengan tingkat keberlanjutan yang tinggi[1]. Karena energi yang dihasilkan oleh ombak tidak mengalami penurunan kualitas dan kuantitas.

Cara kerja PLTGL adalah dengan mengkonversi energi kinetik gelombang laut menjadi energi listrik[3]. Ada beberapa jenis PLTGL, yaitu:

  1. Teknologi Oscillating Water Column (OWC)

   – PLTGL jenis ini menggunakan kolam terbuka yang terhubung dengan laut melalui pipa.

   – Ketika ombak masuk ke kolam, udara di dalam kolam akan terdorong keluar melalui turbin dan menghasilkan energi listrik[4].

  1. Teknologi Point Absorber

   – PLTGL jenis ini menggunakan perangkat yang terapung di atas permukaan laut.

   – Ketika ombak menggerakkan perangkat, energi kinetik ombak akan diubah menjadi energi listrik[4].

  1. Teknologi Overtopping

   – PLTGL jenis ini menggunakan bendungan yang terletak di dekat pantai.

   – Ketika ombak masuk ke bendungan, air akan diarahkan ke turbin dan menghasilkan energi listrik[4].

  1. Teknologi Wave Dragon

   – PLTGL jenis ini menggunakan perangkat yang terapung di atas permukaan laut dan memiliki sayap yang dapat menangkap energi kinetik ombak.

   – Ketika sayap bergerak, energi kinetik ombak akan diubah menjadi energi listrik[4].

PLTGL memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  1. Sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
  2. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
  3. Dapat menghasilkan energi listrik secara terus-menerus selama ombak masih ada.

Namun, PLTGL juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  1. Biaya produksi dan instalasi yang mahal.
  2. Sulit untuk memprediksi ketersediaan energi ombak yang dapat dihasilkan.
  3. Sulit untuk memelihara dan memperbaiki perangkat yang terletak di lingkungan laut.

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan PLTGL, karena Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dan banyak terdapat wilayah perairan yang dapat dimanfaatkan[6]. Namun, pengembangan PLTGL di Indonesia masih terbatas dan membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan teknologi ini secara lebih luas.

Kesimpulannya, PLTGL adalah salah satu teknologi pembangkitan listrik yang memanfaatkan energi kinetik gelombang laut. PLTGL terletak di lingkungan perairan atau lepas pantai, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan energi listrik dari energi kinetik gelombang laut. Ada beberapa jenis PLTGL, yaitu teknologi Oscillating Water Column (OWC), teknologi Point Absorber, teknologi Overtopping, dan teknologi Wave Dragon. PLTGL memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, dan pengembangan PLTGL di Indonesia masih membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat.

Citations:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_ombak

[2] https://lestari.kompas.com/read/2023/06/20/200000786/pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut-pltgl—pengertian-cara-kerja-dan?page=all

[3] https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/jurnalwave/article/download/2647/2229

[4] https://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/download/3153/2262

[5] https://www.orami.co.id/magazine/topik-pembicaraan

[6] https://jurnal.um-palembang.ac.id/senergi/article/download/3328/2722

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours