Dilemma Orang Tua dan Anak by Simar Sifani

Estimated read time 5 min read

Hidup migrasi sejak kecil membuat saya pulang ke rumah yang berbeda dalam kurun waktu tertentu. Saya mendengar, melihat banyak cerita dari setiap individu mengenai keluarga, mengenai anaknya, mengenai orang tuanya.

Sebagai orang tua/anak kita kadang merasa bahwa diri kitalah yang paling tahu dan mengerti mereka, tapi… seberapa banyak cerita yang diketahui mengenai orang tua kita? mengenai anak kita?

Saya bukan psikolog yang belajar mengenai bahasa tubuh setiap manusia lalu menyimpulkannya, saya hanya orang yang melihat bagaimana sebab interaksi yang terjadi menyebabkan akibat yang terlihat. Saya melihat bagaimana terbentuknya karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan paling awal dia hidup (lingkungan keluarga), peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter.

Dalam kehidupan keluarga seorang anak sering merasa bahwa orang tuanya tidak mengeri mereka, dan orang tua merasa demikian, melahirkan sebuah kesalahpahaman kian kompleks.

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dan anak dalam keluarga. Saya menulis mengenai topik ini bukan karena telah menjadi anak baik untuk orang tua saya dan akan menjadi orang tua yang baik juga nantinya, bahkan saya sering bertanya pada diri sendiri “Mardi, apa suatu hari nanti kamu akan menjadi orang tua yang brengsek? Entahlah, waktu akan menjawab semua yang masih menjadi pertanyaan.”

Melalui tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa setiap orang punya alasan untuk setiap tindakan yang dilakukan, namun tindakan itu tidak akan semua orang setujui dan mengerti. Satu hal yang harus kalian ingat, tanyakan hal ini pada diri sendiri “apa yang akan saya rasakan ketika diposisi orang yang menerima perlakuan saya?” Hidup itu harus banyak introspeksi kalau gak mau dikoreksi, selamat membaca….

Orang Tua

  1. Menyuruh Anak Menjaga Sikap Namun Memberitahukan Keburukannya
    Setiap anak memiliki karakter dan sikap masing-masing, ada yang bersedia melakukan perintahkan orang tuanya dengan senang hati dan terpaksa tapi tetap melakukannya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya terlihat baik di mata orang lain sehingga menyuruh untuk bersikap baik, contoh sederhana seperti ‘bersalaman dengan sanaksaudra, berkata sopan, murah senyum dan lain-lain’. Tapi dilain waktu malah mengatakan keburukan anak kepada orang lain, sehingga citra yang sudah dibangun luntur seketika, bahkan ada yang mengatakan hal tersebut di depan anaknya, membuat si anak kesal dan mengatakan “udah cape-cape jaga sikap, eh malah diroasting sama orang tua sendiri.” Tidak menutup kemungkinan membuat si anak berhenti menjaga sikap.
  2. Melarang Anak Untuk Suatu Hal Namun Tidak Menjelaskan Kenapa Hal Itu Dilarang
    Orang tua lebih dulu ada sebelum anaknya, oleh karena itu ada banyak hal yang kalian ketahui. Ada anak yang mengerti tanpa harus dijelaskan dan ada sebaliknya.  Jika anak melakukan suatu hal dan menurut pandangan kalian tidak baik, maka jelaskanlah agar mereka tahu sebab dan akibat yang terjadi ketika hal tersebut dilakukan. Jika kalian hanya melarang namun tidak menjelaskan maka akan timbul sebuah pertanyaan dalam diri anak “kenapa hal itu dilarang? sedangkan saya merasa bahwa hal itu baik dan saya merasa bahagia.” hingga diteruskan dan menjadi kebiasaan.
  3. Melarang Anak Untuk Suatu Hal Namun Mencontohkan Dengan Hal Yang Kontras
    Contoh sederhana melarang anak merokok karena tidak baik untuk kesehatan tapi orang yang menyuruh merupakan perokok. Jadi jangan salahkan anak ketika dia tidak mematuhi perintah kalian sebagai orang tua karena “katanya rokok tidak baik untuk kesehatan dan saya tidak boleh merokok, terus kenapa orang tua saya masih melakukannya?”
  4. Membandingkan Anak Dengan Suatu Hal
    Maksud orang tua membandingkan anaknya dengan suatu hal contohnya orang lain berharap mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya, namun ini sering disalahartikan. Setiap orang pada kenyataannya tidak ingin dibandingkan karena itu seperti mengisyaratkan kita lebih buruk dari orang tersebut, ubahlah kata dengan “sebaiknya kamu bersikap seperti ini….” agar si anak tahu bahwa ada hal lain yang lebih baik dari itu.
  5. Melarang Anak Untuk Suatu Hal Namun Mencontohkan Dengan Hal Yang Kontras
    Contoh sederhana melarang anak merokok karena tidak baik untuk kesehatan tapi orang yang menyuruh merupakan perokok. Jadi jangan salahkan anak ketika dia tidak mematuhi perintah kalian sebagai orang tua karena “katanya rokok tidak baik untuk kesehatan dan saya tidak boleh merokok, terus kenapa orang tua saya masih melakukannya?”
  6. Memarahi Anak Yang Berkata Jujur
    Kejujuran merupakan hal mahal di dunia ini, hanya orang bernyali besar yang dapat melakukannya. Berikan apresiasi untuk setiap kejujuran anak sekalipun hal itu sebuah pernyataan yang menyakitkan/kontroversi. Jika kalian memarahi anak yang jujur akan membuat si anak  menjadi pembohong karena dengan cara itulah mereka tidak mendapat amarah dari orang tua-Nya.
  7. Tidak Bertanya Mengenai Hal Yang Diinginkan Anak
    Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya namun tidak semua hal menurut kalian baik akan baik juga untuk mereka. Oleh karena itu bertanyalah untuk memastikan, bertanyalah untuk mengetahui apa yang diinginkan anak agar dia bahagia dan menjalaninya dengan senang hati.

 

Anak

  1. Mengatakan Bahwa Orang Tua Tidak Mengerti Dirinya Namun Tidak Menjelaskan Apa yang Harus Dimengerti Dan Hal yang Disalahpahami.
  2. Tidak Ingin Dinasehati Namun Tidak Pernah Berubah
    Sebagai anak kalian punya hak. Kalian tidak harus berubah untuk setiap nasehat yang diberikan, tapi ketika nasehat itu bisa membuat lebih lagi kenapa tidak? pilihannya hanya dua, menjadi lebih baik/atau menjadi lebih buruk?
  3. Tidak Menerima Pernyataan Orang Tua
    Marah, sebuah perasaan yang ditunjukkan ketika tidak suka terhadap sebuah tindakan atau pernyataan. Kalian tidak harus marah terhadap pernyataan yang orang tua katakan, konfirmasi jika salah dan terima jika benar dengan menyertakan alasan kenapa berbuat demikian.
  4. Melakukan Hal Yang Dilarang Orang Tua
    Apa Tuhan kalian larang suatu hal? apakah hal yang dilarang tersebut ada manfaatnya/sebaliknya? ‘Selalu ada alasan kenapa hal itu dilarang’ dan ketika orang tua melarang berarti hal tersebut buruk untuk kalian.
  5. Menyalahkan Orang Tua Atas Ketidakadilan Hidup Ini
    Contoh menyalahkan orang tua karena tidak bisa mengerjakan tugas sebab tidak ada sarana pendukung, padahal ketika tidak bisa membeli sarana pendukung bisa meminjam/menyewa pada orang lain, jadi tidak harus meruntuki dan menyalahkan orang tua.

Penutup

Setiap masalah yang terjadi akan menjadi sederhana ketika tidak melihat satu sudut saja, cobalah mengerti sudut lain dengan ceritanya. Sebagai orang tua/anak jangan lupa untuk bertanya mengenai dua hal sederhana namun sering terlupakan “apa kamu baik-baik saja hari ini? apa kamu bahagia?” sekian dan terima kasih.

Penulis: Simar Sifani

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours