Kamu Harus Waspada dengan 5 Penyalahgunaan Media Sosial Ini

Estimated read time 3 min read

Penggunaan media sosial sudah seperti asupan harian yang tidak pernah absen dikonsumsi oleh banyak orang. Kemajuan teknologi ini memang memberikan pengaruh luar biasa di bidang informasi dan relasi. Namun, keberadaannya juga dianggap membahayakan karena beragam penyalahgunaan yang terus terjadi sampai sekarang.

Nah, berikut ini ada 5 di antara penyalahgunaan media sosial yang sering ditemukan, termasuk di Indonesia.

 

  1. Penyebaran Hoax

Penyalahgunaan pertama dari media sosial adalah penyebaran hoax atau berita palsu. Hal seperti ini termasuk ke dalam perbuatan fitnah dan dapat mencemari nama baik seseorang bahkan sesuatu.

Biasanya dilakukan atas dasar benci untuk menjatuhkan yang bersangkutan. Untuk itu, dalam menggunakan media sosial, kamu harus pintar dalam memilah informasi.

Jika ada yang menuai keburukan atau kebencian tanpa dasar, cari tahu dulu secara mendalam. Jangan langsung tersulut emosi dan ikut menyebarkan berita palsu tersebut.

  1. Penipuan

Sudah bukan hal baru jika media sosial identik dengan penipuan. Biasanya terjadi pada bidang perdagangan yang mengatasnamakan seseorang atau sebuah perusahaan. Beberapa nama yang sering dipakai pelaku adalah e-commerce ternama.

 

Motif mereka sangat beragam, mulai dari penipuan undian berhadiah, bukti transfer palsu, hingga pengiriman barang yang tidak sesuai. Misal, kamu memesan ponsel, namun yang dikirim hanya dus kosong atau diisi batu agar terasa berat.

Oleh karena itu, kamu perlu teliti dan berhati-hati saat akan berbelanja online. Pastikan membeli barang di toko terpercaya yang memiliki banyak ulasan positif, serta tidak mudah percaya dengan keuntungan yang menggiurkan.

  1. Aktivitas Seks Komersil

Seolah putus asa, tidak sedikit orang yang memilih alternatif ini sebagai ladang pemasukan biaya kebutuhan hidup. Aktivitas seks komersil bisa berupa berhubungan intim, melakukan panggilan video, atau mengirim foto tanpa busana kepada para pengguna jasa mereka.

Pekerjaan mereka sering kali dipromosikan melalui media sosial dengan informasi tarif dan benefit pelangan. Tidak heran jika beragam situs dianggap buruk, karena kebebasan penggunanya dalam memposting sesuatu.

Kondisi seperti ini nyatanya dapat memicu anak di bawah umur untuk memamerkan tubuh demi mendapatkan uang.

  1. Tindakan Kriminal

Berbagai tindakan kriminal juga bisa dilakukan dengan media sosial. Mulanya, pelaku akan mendekati korban, mengajak berkenalan, dan menjadikannya teman bahkan pasangan. Jika waktunya telah tiba, ia akan melakukan perilaku keji tanpa memikirkan konsekuensi.

Sampai saat ini, sudah sering ditemukan kasus penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, perampokan, dan pemaksaan yang dilakukan oleh teman media sosial. Oleh karenanya, kamu perlu waspada dalam memperluas relasi melalui kemajuan teknologi satu ini.

  1. Perundungan

Perundungan atau bullying kian meningkat di lingkungan masyarakat hingga menjadi salah satu penyebab utama depresi yang paling populer. Perilaku ini dilakukan dengan menyerang sebuah akun media sosial yang dianggap menyimpang, meski tidak merugikan siapa pun.

Sebagai contoh, penyanyi atau idol yang memiliki fisik, penampilan, dan bakat kurang sempurna rentan mendapat beragam komentar jahat dari warganet. Buruknya lagi, serangan semakin meluas karena penggiringan opini yang dilakukan oleh pembenci tersebut.

Penyalahgunaan media sosial satu ini sering kali dialami tokoh publik. Mereka seolah dituntut menjadi sempurna, sehingga banyak orang terus mencari celah untuk membencinya. Padahal, perilaku tersebut termasuk ke dalam pembunuhan tak langsung karena memicu seseorang untuk menghabisi nyawanya sendiri.

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours