Guru Kreatif Memacu Kreativitas Siswa Responsif

Estimated read time 4 min read

Guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Peran guru tetap diperlukan, sekalipun zaman dan teknologi terus berkembang. Teknologi membuat segala urusan manusia menjadi lebih mudah, namun belum tentu bisa menggantikan peran seorang guru. Zaman berubah dan berkembang, demikian pula dengan dunia pendidikan yang berkembang mengikuti dinamika peradaban manusia. Pendidikan dan metode pengajaran para guru zaman dulu sangat berbeda dengan zaman sekarang. Oleh karena itu, guru juga harus mampu mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan tersebut, agar tidak ketinggalan zaman. Untuk menjadi seorang guru yang juga berperan sebagai pembimbing bagi siswanya, harus menunjukkan kualitas kreatif dan inovatif dengan berbagai pembaharuan baik kurikulum, strategi dan metode, maupun media dan teknologi baru yang lebih relevan, bermanfaat dan efektif dalam pembelajaran.

Guru yang kreatif akan memicu kreativitas siswa yang responsif. Responsif adalah nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja yang senantiasa mengembangkan sikap proaktif, kooperatif, kritis, suportif, peka terhadap situasi dan kebutuhan lingkungan, termasuk di lingkungan kelas. Jadi, siswa responsif adalah siswa yang mampu memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada dalam menyampaikan gagasan, komentar dan pemahamannya terkait materi yang diajarkan.

Dalam hal ini, peranan guru menjadi tolak ukur dalam membentuk siswa responsive guna menciptakan pembelajaran yang optimal. Keoptimalan yang dicapai oleh guru dapat diketahui melalui interaksi dua arah. Proses itu juga melibatkan komunikasi yang efektif untuk mengetahui umpan balik dari para siswa.

Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan guru ketika interaksi bersama siswa, agar siswa menjadi responsif terhadap pembelajaran di kelas.

1). Awali Pertemuan yang Baik

Pertemuan/ kesan pertama saat memasuki kelas akan memengaruhi suasana belajar ke depannya, artinya jika guru menunjukan rasa semangat, aktif, dan positif, maka kegiatan belajar ke depannya tentu berjalan efektif. Pertemuan pertama bisa dilakukan dengan salam dan perkenalan diri sebagai langkah awal membangun interaksi dengan siswa. Guru juga harus memerhatikan waktu pembukaan belajar, jangan terlalu lama berbasa-basi, karena bisa membuat siswa bosan dan waktu belajar juga terpangkas. Lakukan pembukaan belajar yang menyenangkan dan tidak menyita waktu

2). Mengetahui Minat dan Karakter Siswa

Setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda. Untuk bisa mengetahui minat dan karakter siswa, guru harus terbuka dan lebih dekat dengan mereka. Guru juga sebaiknya mengobservasi minat, keaktifan, dan karakter setiap siswa dalam kelas.  Ajak mereka berkomunikasi, dan tanyakan hal-hal yang mereka suka atau tidak suka saat belajar, serta kendala yang mereka rasakan. Dari hasil observasi tersebut, guru bisa mengatur model dan metode pembelajaran yang tepat untuk diaplikasikan di kelas.

3). Melakukan Tanya Jawab

Upaya untuk meningkatkan interaksi siswa/ membuat siswa responsive dalam pembelajaran yaitu dengan melakukan tanya jawab ketika proses pembelajaran tengah berlangsung. Guru bisa melontarkan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan dan biarkan siswa menjawab pertanyaan tersebut. Jika hanya sedikit siswa yang meresponnya, Guru bisa memancing mereka dengan pertanyaan menarik bahkan menimbulkan perdebatan, atau bisa memberikan penawaran bagi siswa yang bertanya akan mendapat nilai tambahan atau reward. Hal tersebut dapat memancing siswa pasif untuk lebih responsif di kelas.

4). Berdiskusi

Metode belajar diskusi juga dapat membangkitkan interaksi siswa dalam kelas. Guru bisa mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok, lalu memberikan materi diskusi yang menarik sesuai dengan pelajaran yang disampaikan. Biarkan siswa berdiskusi untuk merumuskan masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah itu, guru bisa meminta mereka untuk melakukan presentasi di kelas dan melakukan tanya jawab dengan kelompok lain. Minta seluruh siswa untuk aktif di kelas. Dengan begitu guru dapat membangkitkan jiwa responsif siswa.

5). Gunakan Bahasa yang Baik

Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, dan mudah dimengerti oleh siswa. Hindari penggunaan kata-kata negatif dan menyakitkan siswa ketika belajar, karena hal tersebut bisa membuat mereka tersinggung bahkan  mengira bahwa guru tidak bisa mengajar dengan profesional. Selain itu, guru juga menjadi teladan bagi murid, sehingga kurang pantas jika guru menggunakan kata kasar.

6). Membangun Kekompakan Dalam Kelas

Agar tercipta interaksi atau komunikasi yang baik dalam kelas, diperlukan kekompakan dan kerjasama antar siswa dan guru. Guru/wali kelas memiliki peran penting untuk membangun kekompakan siswa, jangan biarkan mereka membentuk kelompok bermain atau geng sendiri yang membuat mereka hanya bermain dan berkumpul bersama teman itu-itu saja, namun arahkan mereka untuk berbaur Bersama semua teman kelasnya.

 

 

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk siswa yang responsive/interaktif. Hal tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengajar dan situasi di dalam kelas

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours